Skip to main content

Hanya menunggu waktu, Bumi akan binasa

PLANET BUMI akan binasa-yang belum pasti hanya penyebab dan kurun waktunya. Lihat saja Amerika Serikat dan negara-negara karibia tahun ini mengalami musim topan yang lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak pakar menganggap, pertambahan jumlah dan intensitas topan tahun ini adalah karena perubahan iklim global.

Untuk membahas penyebab dan dampak pemanasan global, para pakar dan pengamat
Perubahan iklim bertemu di Bremerhaven jerman baru-baru ini dalam konperensi internasional perubahan iklim global:
“walau dampak langsungnya tidak terlihat, manusia mempengaruhi lingkungan global dan komposisi atmosfir. Karena itu, manusia bertanggung jawab melestarikan lingkungan hidup. Karena di seluruh alam semesta yang kita kenal, hanya bumi lah yang mengizikan berkembangnya makhluk hidup,”kata jorn thiede, Direktur Institut Alfred Wengener di Bremerhaven.

Mengingat tanggung jawab manusia itu, jorn thiede menuntut dikuranginya emisi gas rumah kaca yang disebut-sebut sebagai penyebab pemanasan global. Bila pemanasan global tidak berhasil di hentikan, pengamat perubahan iklim global menggambarkan, masa depan suram bagi umat manusia.

70 meter

Dikatakan, pemanasan global akan berakibat mencairnya es di greenland/tanah hijau dan naiknya permukaan air laut sampai 70 meter. Pulau-pulau dan kawasan pantai yang letaknya rendah akan menghilang. Dan bongkahan es yang terlepas dari kutub akan membahayakan pelayaran dan anjungan minyak lepas pantai tak akan bisa dipergunakan lagi.

Jorn thiede sendiri lebih berhati-hati dalam memprediksi masa depan bumi dengan menyatakan: “memang, es di pinggiran tanah hijau mencair, tapi di bagian atas atau atap, lapisan es justru bertambah tebal. Permasalahan ini sangat rumit, kami tidak bisa menjawabnya begitu saja, apalagi kami baru saja kehilangan satelit, yang dapat membantu memecahkan masalah ini.”
Satelit yang dimaksud adalah satelit pengawas iklim 'kryosat' yang jatuh ke laut saat diluncurkan awal oktober tahun lalu.
Satelit ini seharusnya memetakan keadaan dan ketebalan es di kutub bumi. Saat ini sedang dibahas untuk memulai misi kry

Osat yang baru dengan biaya 100 juta euro.

Data citra satelit kryosat sangat penting untuk melacak perubahan yang terjadi di kutub utara dan kutub selatan. Peneliti iklim christian haas menjelaskan, saat ini para ilmuwan tengah mengamati perubahan yang berbeda di kedua bumi itu.

“Pemanasan global adalah fakta yang sudah tidak diperdebatkan lagi. Sama halnya dengan mencair dan berkurangnya lapìsan es di samudra artik. Tapi apakah ada hubungan antara antara dua fakta ini, belum dapat dibuktikan. Karena dalam waktu yang sama, es di samudra antartìka justru bertambah.”ucap christian haas.

Di GREENLAND
Dalam mencari penyebab dan menganalisa dampak dari mencairnya es Greenland, ilmuwan berbagai jurusan bekerjasama. Pakar geofisika günter schönharting misalnya. Ia menyelidiki pergeseran lempeng benua bumi selama ratusan juta tahun. Berdasarkan penelitiannya, Gunter schonharting mencoba memprediksi perubahan yang masih akan dialami bumi.

Comments

  1. mohon agar tutorialnya lebih lengkap dan lebih redaksinya lebih mudah dimengerti

    ReplyDelete

Post a Comment

KRITIK DAN SARAN ANDA AGAR BISA LEBIH BAIK DAN UNTUK LEBIH MAJU KAMI TUNGGU.

IKLAN