Bila jatuh cinta,kadar hormon terpengaruh begitu juga kimiawi otak kita. Cinta benar-benar memberi pengaruh aneh pada manusia,begitu kata para ilmuwan. Bila jatuh cinta, kadar hormon terpengaruh begitu juga kimiawi otak kita. Para ilmuwan italia melakukan penelitian terhadap 12 pria dan 12 wanita yang jatuh cinta dalam
6 bulan terakhir. Mereka menemukan, para pria ini memilki kadar hormon testosteron lebih rendah ketimbang normal, sementara wanita memiliki kadar hormon lebih tinggi ketimbang biasanya. "pria dalam beberapa hal, menjadi lebih seperti wanita, dan wanita menjadi lebih seperti pria," kata Donatella Marazziti dari University of Pisa kepada majalah NEW SCIENTIST. "Dalam keadaan jatuh cinta, tubuh manusia secara alamiah seolah-olah ingin menghapuskan perbedaan antara pria dan wanita, agar hubungan bisa bertahan."
Studi lain juga menunjukkan jatuh cinta mempengaruhi sirkuit syaraf di otak yang berhubungan dengan penilaian sosial terhadap orang lain. Fungsi kritis ini ditekan, sehingga orang sering bilang "CINTA ITU BUTA". Itulah mengapa pria atau wanita sering menutup mata terhadap kesalahan atau kelemahan pasangannya. Penelitian yang dilakukan tahun 1999 oleh ilmuwan italia juga menunjukkan kadar serotonin dalam otak kita jadi lebih rendah ketika mabuk cinta. Serotonin, berfungsi untuk menghasilkan empati, kebahagiaan, dan pengetahuan. Kadar serotonin tersebut ditengarai sama rendahnya dengan kadar serotonin orang yang menderita gangguan obsesif-kompulsif.
6 bulan terakhir. Mereka menemukan, para pria ini memilki kadar hormon testosteron lebih rendah ketimbang normal, sementara wanita memiliki kadar hormon lebih tinggi ketimbang biasanya. "pria dalam beberapa hal, menjadi lebih seperti wanita, dan wanita menjadi lebih seperti pria," kata Donatella Marazziti dari University of Pisa kepada majalah NEW SCIENTIST. "Dalam keadaan jatuh cinta, tubuh manusia secara alamiah seolah-olah ingin menghapuskan perbedaan antara pria dan wanita, agar hubungan bisa bertahan."
Studi lain juga menunjukkan jatuh cinta mempengaruhi sirkuit syaraf di otak yang berhubungan dengan penilaian sosial terhadap orang lain. Fungsi kritis ini ditekan, sehingga orang sering bilang "CINTA ITU BUTA". Itulah mengapa pria atau wanita sering menutup mata terhadap kesalahan atau kelemahan pasangannya. Penelitian yang dilakukan tahun 1999 oleh ilmuwan italia juga menunjukkan kadar serotonin dalam otak kita jadi lebih rendah ketika mabuk cinta. Serotonin, berfungsi untuk menghasilkan empati, kebahagiaan, dan pengetahuan. Kadar serotonin tersebut ditengarai sama rendahnya dengan kadar serotonin orang yang menderita gangguan obsesif-kompulsif.